Labels

Rabu, Desember 17, 2008

Larangan Berpuasa Di Hari Jum’at?

Barangkali kamu pernah mendengar atau membaca larangan berpuasa di hari jum’at. Apa benar tuh? Lalu dimana orang-orang yang mengganti puasa di hari jum’at. Kan ada juga tuh yang biasanya cuma hari jum’at buat ganti puasa bulan ramadhannya yang bolong atau disebabkan kesibukkan kerja yang full time atau sekolah, dan waktu yang lumayan gak padat cuma hari jum’at. Gimana dong?

Memang ada semacam larangan untuk tidak berpuasa di hari jum’at. Seperti yang dinukil dari hadis berikut:

Rasulullah saw bersabda, “Janganlah kalian khususkan hari jum’at dengan berpuasa, dan tidaklah pula malamnya untuk ditegakkan (shalat)”. (HR Muslim).

Dari Ummul Mu’minin Juwairiyah, “Rasulullah SAW masuk kepadanya ketika sedang puasa pada hari jum’at, lalu Rasullullah, “Apakah engkau puasa kemarin? Ummul Mu’minin menjawab, “Tidak.” Lalu Rasulullah bertanya kembali, apakah besok engkau ingin berpuasa kembali? ‘Tidak.’ jawabnya. Lalu Rasulullah bersabda, “berbukalah!” (HR Bukhari).

Dari Abi Hurairah Radhiyallahu Anhu bahwa Rasulullah bersabda, “Janganlah salah satu dari kalian berpuasa di hari jum’at kecuali bila berpuasa sebelum atau sesudahnya”. (HR Bukhari dan Muslim).

Dari hadis tersebut Rasulullah menjelaskan, bahwa orang yang berpuasa di hari jum’at ialah mereka yang mengerjakan puasa secara kontiniu yakni berpuasa sebelum dan sesudah hari jum’at. Namun, Rasulullah SAW melarang mengkhususkan hari jum’at sebagai hari untuk berpuasa sunnah. Melarang bukan berarti hukumnya haram, para ulama menyepakati hukum mengkhususkan hari jum’at untuk berpuasa sunnah ialah makruh.

Dan bagaimana dengan orang yang berpuasa di hari jum’at dengan niat mengganti puasa yang bolong di bulan ramadhan atau puasa nazar? Memang ada sebagian orang yang mengkhususkan hari puasanya atau hari pengganti puasa disebabkan alasan kesibukkan kerja atau aktivitas lainnya yang tidak bisa ditunda. Nah, dalam kasus tersebut tidaklah berlaku hukum makhruh bagi mereka yang melakukannya, lantaran hanya hari jum’at kesempatan yang ada.

Alasan larangan berpuasa pada hari jum’at ialah hari jum’at merupakan hari raya yang diisyaratkan dalam Islam yang merupakan Hari Raya mingguan. Hari Raya dimana kaum laki-laki memprioritaskan ibadah shalat jum’at, memperbanyak zikir dan berdo’a. Jum’at kedudukannya sama dengan hari arafah, hari dimana para jemaah haji tidak diwajibkan atas mereka untuk berpuasa, melainkan memperbanyak zikir dan berdo’a. Dan perlu diketahui, jika dua ibadah berbenturan dahulukan mana yang wajib (prioritas). Pada kasus di atas memang sebaiknya dahulukan untuk mengganti puasa dan melepaskan nazarnya. Namun, semua itu kembali pada diri masing-masing menjalankannya, iya khan? (P’mails Edisi 137 tahun III)

0 komentar: