Labels

Minggu, Februari 28, 2010

Saatnya Berinvestasi Sekarang!

Memang, rendahnya suku bunga saat ini membuat kita mesti berhitung ulang dengan semua rencana keuangan kita, terutama apabila kita menjadikan deposito sebagai wadah penempatan uang utama kita karena imbal hasil yang sepertinya tidak ada artinya lagi apalagi bila dibandingkan dengan inflasi.

Di saat seperti ini kita dituntut untuk lebih kreatif dalam berinvestasi. Bila kita terlalu bergantung pada deposito, ada risiko bahwa kita tidak akan dapat mencapai tujuan finansial kita dimasa mendatang, terutama bila suku bunga sedang ?tiarap? seperti sekarang ini.

Mari kita lihat ilustrasi berikut ini. Misalkan kita ingin menyekolahkan anak yang saat ini berusia 5 tahun keluar negeri pada saat sang buah hati berumur 18 tahun, dan uang yang dibutuhkan saat ini setara dengan Rp500 juta. Dengan asumsi adanya inflasi biaya pendidikan di luar negeri, maka uang yang Klabers butuhkan 13 tahun mendatang kemungkinan melonjak setara dengan Rp943 juta.

Nah, uang yang harus kita sisihkan untuk memenuhi kebutuhan ini sangat tergantung dari imbal hasil (return) investasi kita. Misalkan kita menaruhnya pada rekening tabungan yang hanya berbunga dua persen net setahun, maka pendapatan yang harus kita sisihkan adalah sekitar Rp5.260.000 per bulan.

Bila kita memasukkan ke dalam deposito yang berbunga enam persen net setahun, maka dana yang kita butuhkan turun menjadi sekitar Rp3.970.000 per bulan. Nah, bila Klabers memasukkannya ke dalam Reksa Dana yang menghasilkan 10 persen net setahun, maka bulanan yang harus disisihkan akan turun lagi menjadi sekitar Rp2.930.000 dan seterusnya. Terlihat bukan, pentingnya menginvestasikan uang kita pada instrumen yang tepat?

Yang harus Klabers perhatikan bahwa mengejar return harus diseimbangkan dengan tingkat risiko yang dapat dan berani Klabers ambil. Salah satu prinsip utama dalam keuangan adalah semakin tinggi tingkat return yang ditawarkan, maka risikonya akan semakin besar. Jadi, jangan sampai dalam rangka memenuhi kebutuhan di masa mendatang, Klabers menjadi ceroboh dan mengambil risiko melebihi tingkat risiko yang dapat Klabers terima.

Dalam berinvestasi, berikut adalah tips-tips yang mungkin berguna bagi Klabers sekalian:

1. Mulailah sedini mungkin, faktor waktu sangat penting dalam berinvestasi. Semakin muda usia Anda berinvestasi, semakin baik hasil yang akan didapat nanti.
2. Tentukan tujuan investasi secara spesifik (rencana pendidikan, rencana pensiun, membeli rumah/apartemen, membeli kendaraan, renovasi properti, wisata,) sebelum memulai berinvestasi. Konsultasikan rencana-rencana ini dengan penasehat keuangan Anda.
3. Tentukan jangka waktu dan target dana yang diperlukan untuk mencapai tujuan tersebut.
4. Alokasikan dana untuk investasi secara konsisten, idealnya 10 persen hingga 30 persen dari pendapatan bulanan.
5. Jika Anda pemula, mulailah berinvestasi dengan cara tidak langsung sebelum berinvestasi langsung. Cara ideal adalah dengan membeli produk Reksa Dana (mulai dari Reksa Dana Pasar Uang, Pendapatan Tetap, Campuran, hingga yang lebih berisiko yakni Reksa Dana Saham), kemudian beranjak ke investasi langsung ke surat berharga (Obligasi Ritel dan Saham), hingga memulai bisnis riil sendiri atau bergabung dengan mitra bisnis yang cocok dengan Anda.
6. Pelajari secara seksama berbagai alternatif investasi beserta aspeknya, seperti tingkat risiko dan imbal hasilnya secara historis. Jangan lupa dengan ekspektasi para ahli tentang perkembangan ekonomi dan bisnis ke depan yang dipadupadankan dengan ekspektasi Anda sendiri.
7. Jika melirik investasi aset finansial, pilihlah perusahaaan investasi yang memiliki Badan Pengawas, jika Lembaga Perbankan memiliki ijin dari Bank Indonesia sedangkan Lembaga Non-Bank memiliki ijin dari Bapepam-LK.
8. "Jangan letakkan semua telur dalam satu keranjang". Buatlah portofolio investasi sendiri yang sesuai dengan risk profile Anda.
9. Jangan pernah lupa, Potensi Keuntungan harus sejalan dengan Potensi Risiko. Jadi berhati-hatilah jika ada penawaran investasi yang memberi keuntungan tinggi tanpa risiko.
10. Lakukan pengawasan secara periodik setiap tahun untuk memantau kinerja investasi Anda. Jangan lupa untuk selalu mengkonsultasikan strategi investasi tahunan dengan perencana keuangan Anda.

Jadi, mulailah mengira-ngira kebutuhan mendatang kita, dan buatlah rencana keuangan untuk memenuhi tujuan finansial tersebut. Warren Buffet pernah mengatakan kalau ia mulai berinvestasi pada umur 11 tahun dan dia menyesal tidak mulai lebih awal. Jadi, jangan ditunda lagi, mulailah berinvestasi sekarang!!! (KeluargaCerdas123.com)

0 komentar: