Dalam QS. An-Nuur, 24:22 Allah SWT berfirman: “…Dan hendaklah mereka memaafkan dan berlapang dada. Apakah kamu tidak suka bahwa Allah mengampunimu? Dan allah maha pengampun, maha penyayang.”
Allah SWT menyuruh kita untuk saling memaafkan kesalahan bukan tanpa maksud. Begitu banayk hal-hal baik yang didapat setelah memaafkan orang lain. Seperti tumbuhnya keharmonisan dan kerukunan hidup bersama.
Namun, ternyata bukan hanya itu saja manfaat dari memaafkan. Dr. Frederic luskin dalam bukunya, forgive for good [maafkanalah demi kebaikan], seperti yang dikutip dari situs www.hidayatullah.com, menjelaskan sifat pemaaf sebagai resep yang telah terbukti bagi kesehatan dan kebahagiaan. Buku tersebut memaparkan bagaimana sifat pemaaf pemicu terciptnya keadaan baik dalam pikiran seperti harapan, kesabaran dan percaya diri dengan mengurangi kemarahan, penderitaan, lemah semangat dan stres. Menurut dr. Luskin, kemarahan yang dipelihara menyebabkan dampak ragawi yang dapat teramati pada diri seseorang. Hormon adrenaln yang dilepaskan saat marah akan membakar tubuh dan menjadikan seseorang sulit berpikir jernih.
Sebuah tulisan berjudul “forgiveness” [memaafkan], yang diterbitkan Healing Current Magazine [majalah penyembuhan masa kini] edisi bulan Sep-Okt 1996, menyebutkan, bahwa kemarahan terhadap seseorang atau suatu peristiwa menimbulkan emosi negatif dalam diri seseorang. Merusak keseimbangan emosional dan kesehatan jasmani mereka. Karena itu banyak orang yang setalah menyadari, bahwa kemarahan itu berefek tidak baik baginya, akan mengambil langkah memaafkan. Setelah memaafkan, meraka mersa dunia ini tersa indah dan lapang. (P’mails Edisi 124/Hidayatullah)
0 komentar:
Posting Komentar