Baterai jenis Li-Ion bisa dikatakan sebagai yang terbanyak digunakan untuk perangkat elektronik seperti ponsel, kamera digital dan notebook. Berhubung baterai layaknya sebuah nyawa bagi perangkat elektronik, maka ada waktu hidupnya. Semakin baik anda memperlakukan baterai li-ion semakin lama pula waktu hidupnya.
Semakin lama waktu hidupnya, berarti anda tak perlu sering beli baterai yang punya harga tergolong mahal ini. Berikut tips untuk memperlakukan baterai Li-Ion seideal mungkin:
Ketika membeli baterai, cek tanggal pembuatannya. Meski baru dan tak digunakan, kemampuan baterai Li-Ion yang baru saja dibuat jauh lebih kuat dibandingkan yang buatan bulan lalu. Dengan kata lain, belilah yang tanggal produknya paling dekat dengan tanggal pembelian anda.
Tidak seperti baterai jenis nicad atau nimh, baterai lithium-ion wajib di charged (diisi) oleh hantaran listrik guna meningkatkan jumlah sel-sel elektrolit. Maka, charge-lah secara bijaksana. Jangan sering-sering dicas dalam waku sebentar. Lebih baik jarang dicharge (hanya ketika posisi 10% atau tidak benar-benar kosong) tetapi dalam waktu lama. Sewaktu melakukan charge, matika perangkatnya, entah itu ponsel atau notebook agar bisa diketahui bahwa baterai benar-benar penuh.
Baterai Li-Ion harus disimpan dalam tempat yang dingin. Idealnya. Disimpan di refrigerator. Semakin dingin tempat penyimpanannya, semakin lama usia baterai.
Menempatkan baterai Li-Ion di dalam mobil yang terpakir di bawah terik matahari, bukan merupakan tindak bijakasana. Suhu panas hanya akan membuat baterai Li-Ion cepat tua. Jika baterai tiba-tiba drop, sangat dimungkinkan penyebabnya adalah suhu sekitar yang sangat panas.
Jika anda lebih sering menggunakan notebook dengan menggunakan listrik fixed, maka sebaiknya baterai dari dalam notebook dicopot dan disimpan di tempat yang dingin. Tips yang satu ini, kemungkinan akan berlawanan dengan saran/instruksi pabrik. Pasalnya, kebanyakan pabrikan notebook malah menyarankan, penggunaan listrik langsung harus disertai baterai. Padahal, penggunaan listrik langsung akan menimbulkan panas bagi baterai. Ada juga yang beralasan, pencopotan baterai dari notebook akan mengumpulkan debu. Yang jelas, itu hanya mitos. Tapi, ikuti instruksi dari pabrik tentang cara terbaik mencopot/memindahkan baterai dari notebook agar tak mempengaruhi perform notebook.
Sirkuit pendek Li-Ion bisa terbakar dan meledak ketika suhu panas. Karena itu, jangan pernah membuka ksing baterai, karena pada kasing itulah terapat sekering yang dijadikan sebagai penetral. Sekering menjadi tidak berguna jika suhu sangat panas.
Source : Mns no.22/tahun II/maret 2006
0 komentar:
Posting Komentar