Kulit bayi yang masih sangat halus dan sensitif seringkali dihinggapi berbagai penyakit. Gangguan kulit yang biasanya dialami bayi antara lain biang keringat, ruam popok, iritasi, dan eksim popok.
Menurut Barbara P. Homeier, MD dari Alfred I. Dupont Hospital For Children Wilmington, gangguan ruam popok biasanya ditandai dengan adanya warna kemerahan di sekitar pantat, atau bagian yang tertutup popok.
Penyebab terjadinya ruam popok pada bayi biasanya karena kulit terpapar cukup lama dengan urine atau kotoran yang mengandung bahan ammonia, kulit terpapar bahan kimia atau terbuat dari plastik pada popok sekali pakai atau infeksi jamur, jelas Barbara.
Salah satu cara yang bisa dilakukan untuk mencegah terjadinya ruam popok adalah segera mengganti segera popok si kecil setiap kali basah. Kemudian basuh bagian yang tertutup popok dengan air hangat atau dingin, kemudian keringkan dengan handuk kering dan bersih.
Bisa juga memberi krim khusus bayi pada kulit yang sering tertutup popok. Sehingga urine tidak langsung mengenai kulitnya. Angin-anginkan bagian yang tertutup popok, kurang lebih 1-2 jam agar kulit bayi tetap kering. Yang perlu diingat adalah jangan memberi bedak pada alat kelamin bayi, baik setelah mandi maupun buang air.
Selain itu, salah satu gangguan kulit yang paling sering dialami bayi di negara tropis ialah biang keringat. Meskipun hal ini termasuk normal, namun bila tidak ada penanganan khusus, gangguan tsb dapat berakibat buruk bagi bayi, karena dia akan merasakan gatal.
Biang keringat bisa ditandai dengan munculnya bintik-bintik merah berisi air, terutama di dahi, leher, paha, atau lipatan-lipatan tubuh lainnya. Untuk mencegahnya, maka biasakan bayi untuk mandi tiga kali sehari dengan menggunakan sabun mandi khusus. Setelah itu, taburkan bedak bayi tipis-tipis ke tubuhnya. (padek 100808)
0 komentar:
Posting Komentar