Sihir adalah jimat-jimat, jampi-jampi, mantera-mantera dan buhul-buhul (yang ditiup) yang dapat berpengaruh pada hati dan badan. Maka sihir dapat menyakiti, membunuh dan memisahkan suami dengan istrinya dan sebagainya. (Abu Muhammad Al-Maqdisi).
Sihir mempunyai pengaruh yang nyata pada kehidupan manusia dan banyak macamnya, diantara yang sering terjadi berupa :
1. Sihir mahabbah, yaitu sihir yang bisa mendatangkan cinta secara tiba-tiba padahal sebelum itu orang yang terkena sihir mempunyai rasa tidak suka, atau yang lebih dikenal dengan “pelet”.
2. Sihir kekuatan gaib, yaitu sihir yang bisa mendatangkan kekuatan supra natural bagi orang yang mempelajari ilmu tertentu, seperti: tidak mampu mempan dibakar, dibacok, pukulan jarak jauh, tahan sengatan, telephary, dan lain-lain.
3. Sihir perasaan, yaitu : sihir yang bisa mendatangkan rasa takut atau berani yang berlebihan, merasa dikejar-kejar.
4. Sihir pandangan mata, seperti sulap, hipnotis, dan lainnya.
5. Sihir gangguan pada bagian anggota tubuh, misalnya kaki kesemutan terus menerus, tidak dapat melakukan hubungan suami-istri sebagaimana biasanya, buang air terus menerus, badan lemas atau lumpuh, perut kembung tanpa sebab, keluar darah terus menerus bahkan samapai ada juga yang gila.
6. Sihir penyakit dengan segala kejanggalan dan keanehan tanpa terdeteksi oleh medis.
7. Sihir permusuhan dan perceraian.
8. Sihir ramalan, seperti meramal nasib, mencari barang yang hilang dan lain-lain.
Allah telah mengsyari’atkan kepada para hamba-nya supaya mereka menjauhi diri dari sihir dan bentuk kejahatan lainnya, sebelum terjadi pada diri mereka, sebuah ilustrasi mengatakan “mencegah lebih baik dari mengobati”.
Berikut ini tips cara membentengi/menjaga diri dari bahaya sihir:
1. Membaca ayat kursi (Al-Baqarah : 255)
بسم ١ لله١ لر حمن ١ لر حيم
۱ لله لا ۱له١لاهوج١لحي ١ لقيومج لاتأخذه سنة ولانوم قل له مافى ١لسموت ومافىالارض قل من ذالذي يشفع عنده١لاباذ نه قل يعلم مابين١يد يهم وماخلفهمج ولايحيطون بشيء من علمه١لابماشاءج وسع کرسيه١لسموت و١لارضج ولايؤده حفظهماج وهو١لعلي١لعظيم٠
- dibaca setiap selesai shalat lima waktu sesudah membaca dzikir yang disyari’atkan setelah shalat fardhu.
- dibaca ketika akan tidur.
2. Membaca dua ayat terakhir dari surat Al-Baqarah ayat 285-286.
3. Membaca surat Al-Ikhlas, Al-Falaq dan An-Naas.
4. Membaca “a-’udzu bi kalimaatillahi attaammah min syarri ma khalaq”, ketika turun ke suatu tempat.
5. Banyak membaca al-qur’an.
6. Menjaga serta mengamalkan do’a-do’a dan dzikir-dzikir yang disyari’atkan.
Source : Bulletin Al-Istiqamah Padang Volume 26/Th.3/1426h
0 komentar:
Posting Komentar