Ibarat alarm alami yang menandakan bahwa tubuh butuh beristirahat, mengantuk merupakan hal yang wajar dialami setiap orang tidak terkecuali saat mengemudi. Namun sayangnya, hal tersebut dianggap sepele sehingga akhirnya justru membahayakan keselamatan berkendara. Bukan hanya bagi diri sendiri, tetapi juga bagi orang lain.
Pasalnya, rasa kantuk tersebut menyebabkan daya konsentrasi dan refleks berkurang, sehingga pengemudi pun tidak dapat menguasai kendaraan dengan baik. Ada banyak tanda2 yang harus anda perhatikan sebagai peringatan untuk berhenti sejenak. Mulai dari menguap hingga berkali-kali, keluar airmata dalam jumlah banyak, konsentrasi berkurang, atau saat mneyetir berjalan keluar dari jalur atau badan jalan.
Rasa kantuk ini pun biasanya terjadi pada jam-jam tertentu sesuai dengan jam biologis manusia. Tengah malam hingga pukul 6 pagi dan setelah jam makan siang hingga sore, merupakan jam-jam kantuk yang perlu diwaspadai. Agar rasa kantuk tidak berlebihan setelah jam makan siang, sebaiknya porsi makan siang tidak berlebihan karena perut yang terlalu kenyang kerap kali menjadi biang keladinya.
Demikian pula jika berkendara di malam hari, yang sebenarnya merupakan jam tidur normal. Tak bisa dimungkiri, justru di waktu inilah biasanya perjalanan jarak jauh dilakukan. Jika memang harus melakukannya, dibutuhkan persiapan ekstra, terutama istirahat dan tidur yang cukup sebelumnya. Rasa kantuk ini pun akan lebih besar saat mendekati matahari terbit, karena sebenaranya tubuh sudah terlampau lelah. Di samping itu, bepergian jarak jauh saat jam pulang kantor pun sebenarnya tidak disarankan, karena energi anda telah terpakai selama sehari penuh bekerja.
Jika rasa kantuk tak bisa dihindari, tak ada yang lebih tepat selain segera menepi dan beristirahat sejenak. Cobalah tidur selama 30 menit, kemudian minum air putih dalam jumlah yang banyak, untuk mengembalikan kesegaran tubuh. Bisa juga dengan meminum segelas kopi, di mana kandungan kafeinnya dapat membantu mengatasi rasa kantuk. Hanya saja, sebaiknya hal ini tidak dijadikan kebiasaan yang mengakibatkan ketergantungan. (Source: kompas/klasika)
0 komentar:
Posting Komentar