Labels

Sabtu, Desember 20, 2008

Syarat Diterimanya Taubat

Kata “taubat” merupakan kata yang agung, memiliki arti yang dalam. Taubat tidak cukp hanya dengan ucapan di bibir saja, sementara dosa terus dikerjakan.

Orang yang mungkin tergelincir melakukan kesalahan dan dosa, agar segera bertaubat dengan mengharapkan agar taubatnya betul-betul diterima Allah. Sehingga seharusnya seorang hamba mengetahui cara bertubat tersebut.

Para ulama menyebutkan beberapa syarat taubat yang disimpulkan dari ayat-ayat Al-Qur’an dan Hadis:

Ø Ikhlas

“Sesungguhnya Allah tidak menerima suatu amalan kecuali dengan ikhlas dan mengharap wajahnya.” (HR.An Nasa’i, dengan derajat yang shahih).

Jika seseorang bertaubat dari sifat kikir atas hartanya, akan tetapi hal itu ia lakukan karena takut dicela orang, maka ia tidak dikatakan bertaubat secara syar’i menurut kesepakatan para ulama.

Ø Mengakui dosa

Tidak sah taubat kecuali setelah mengetahui, mengakui, dan memohon keselamatan dari akibat jelek dosa yang ia lakukan.

Ø Menyesali perbuatan dosa yang pernah dilakukan

Tidak akan pernah terwujud taubat seseorang kecuali dari penyesalan, sebab tidak menyesali perbuatan adalah gambaran keridhaan terhadap kemaksiatan tersebut. “penyesalan adalah taubat” (HR. Ibnu Majah dan Ahmad).

Ø Berlepas dan meninggalkan perbuatan dosa tersebut

Fudhail bin iyadh rahimahullah menyatakan: “istighfar tanpa meninggalkan kemaksiatan adalah taubatnya para pendusta.” (Lihat Fathul Baari II/99).

Ø Berazam dan bertekad tidak akan mengulanginya di masa yang akan datang.

Ø Taubat dilakukan pada masa diterimanya taubat.

Adakalanya pintu taubat ditutup oleh allah swt untuk hambanya, sehingga manusia diperintahkan untuk segera bertaubat sebelum waktu yang telah ditetapkan-nya tersebut datang. Apabila bertaubat pada masa ditolaknya seluruh taubat manusia, maka tidak berguna taubatnya. Masa tertolaknya taubat ini ditinjau dari 2 sisi:

a. Dari pelakunya sendiri

Sesungguhnya Allah menerima taubat hambanya sebelum datangnya sakaratul maut”. (HR.Tirmidzi., Ibnu Majah dan Ahmad).

b. Dari Manusia Secara Umum

Apabila matahari telah terbit dari barat (dan ini akan terjadi menjelang datangnya hari kiamat, sebagaimana yang disebutkan oleh Nabi SAW di dalam riwayat yang shahih), maka taubat seorang hamba tidak akan bermanfaat.

c. Khusus kesalahan dan dosa yang berhubungan dengan orang lain, maka ada tambahan, yaitu berlepas dari hak orang lain yang ia telah bersalah kepadanya.

Demikianlah pembahasan ini, semoga bermanfaat bagi kaum muslimin, dan bisa menjadi bahan renungan bagi kita yang ingin bertaubat atau bagi orang-orang yang sudah bertaubat namun syarat di atas belum dipenuhi. Wallahu a’lam. (Buletin Al-Istiqomah Padang Vol.13 Thn.4/1427H)

0 komentar: