Labels

Sabtu, Desember 20, 2008

10 Hal Yang Dapat Menghalangi Seseorang Untuk Mengikuti Kebenaran

1. Kurangnya Ilmu dan Lemahnya Pemahaman Tentang Kebenaran.

Menuntut ilmu itu wajib untuk setiap muslim” (Shahihut Targhib Wat Tarhiib No.69 oleh Al-Albani).

2. Hati Yang Kotor Akibat Maksiat.

Al-imam ibnu qayyim rahimahullah mengatakan, “Bisa jadi seseorang mengetahui dan memiliki ilmu yang sempurna, tetapi tidak cukup hanya ilmu saja untuk bisa mengikuti kebenaran. Ada syarat lain yaitu harus bersih atau siap untuk menerima kebenaran, siap untuk dibersihkan maka kebenaran akan sulit diteima, apalagi diikuti. Apabila tempatnya tidak bersih dan tidak siap untuk dibersihkan, maka seumpama tanah yang gersang meskipun turun hujan, tetapi tidak menumbuhkan tanaman disebabkan tanah itu tidak pantas untuk tumbuhnya tanaman. Apabila seseorang memiliki hati yang keras seperti batu, ia tidak akan menerima pembesihan hati, nasehat-nasehat tidak akan berdampak kepadanya, maka tidak bermanfaat ilmu yang dimiliki oleh orang tersebut. Sebagaimana tanah tandus meskipun turun hujan setiap hari tetap tidak bisa menumbuhkan tanaman-tanaman.”

3. Sombong dan Dengki

Tidak akan masuk surga, barang siapa yang dihatinya ada kesombongan walaupun sebesar biji dzarrah, sombong itu adalah menolak kebenaran dan merendahkan manusia.” (HR.Muslim)

4. Lebih Mencintai Harga Diri Daripada Kebenaran

Di dalam kitab Shahih Bukhori Hadits No.07 disebutkan, bahwa raja romawi yang beragama nasrani yang bernama heraklius, menyakini akan kebenaran risalah Nabi Muhammad SAW. Dia mengetahui dari kitab injil tentang akan diutusnya Nabi Muhammad SAW. Kemudian dia mendapat seruan untuk mengikuti risalah nabi, maka diapun mengumpulkan pembesar dan pendeta-pendeta romawi utnuk menanyakan pendapatnya kepada hadirin akan keinginannya untuk mengikuti risalah Nabi, maka gemparlah para pendengar dan suasana kerajaan romawi. Maka melihat hal ini, raja itu faham bahwa pendapatnya itu tidak disetujui oleh hadirin dan akan berimbas kepada jabatan dan kehormatannya, akhirnya heraklius mengumpulkan mereka kembali dan mengatakan bahwa ia hanya menguji keimanan mereka saja, raja tsb tidak jadi masuk islam karena lebih sayang kepada kekuasaan dan kehormatannya daripada islam (kebenaran), takut bla hal itu menyebabkan kedudukannya jatuh.

5. Syahwat dan Harta.

6. Cinta Kepada Keluarga Dan Kaum Kerabat Melebihi Cintanya Kepada Kebenaran.

7. Lebih Mencintai Negerinya Daripada Kebenaran.

8. Mencintai Nenek Moyang Melebihi Cintanya Kepada Kebenaran.

Dan apabila dikatakan kepada mereka ‘ikutilah apa yang diturunkan allah, mereka menjawab ‘(tidak), tetapi kami hanya mengikuti apa yang telah kami dapati dari (perbuatan) nenek moyang kami’ walaupun nenek moyang mereka itu tidak mengetahui sesuatu apapun dan tidak mendapatkan petunjuk”. (QS.Al-Baqarah : 170).

9. Adanya Pemusuhan Dengan Antara Seseorang Dengan Orang Lain, Kemudian Musuhnya Itu Mengikuti Kebenaran.

10. Adat istiadat

Standar kebenaran itu adalah wahyu yang bersumber dari Allah rasul-Nya, bukan adat istiadat yang dibuat manusia. Dan Allah telah mengingatkan kepada manusia dalam surat Al-An’am : 116 tentang larangan mengikuti kebanyakan orang yang tidak mengetahui kebenaran karena mereka dapat menyesatkan manusia.

Hendaklah yang dijadikan tolak ukur suatu kebenaran adalah Al-Qur’an dan sunnah yang shahih, hendaklah kita mengikuti keduanya dengan pemahaman para sahabat dan generasi terbaik umat ini (salafus shaleh) niscaya kebenaran dan keselamatan akan bersama kita, sebagaimana janji allah dalam al-qur’an surat at-taubah : 100 “Sesungguhnya Allah tidak akan mengikari janji-Nya”.

Wallahu a’lam

Diringkas dari buku: ”Tabir Hidayah, 10 Penghalang Untuk Mengikuti Kebenaran”. Karya Ustad Fariq Gasim. Penerbit Pustka Imam Syafi’i, Bogor. Cetakan I/November 2003M.

Di publikasikan oleh: Buletin Al-Istiqamah Padang Vol.14/th.4/1427H

0 komentar: