Mengadopsi anak membutuhkan persiapan yang matang bagi kedua orangtua angkatnya. Karena anak memiliki perasaan yang peka, jika perlakuan orangtua atau pengasuhnya tidak sesuai, malah akan menyakiti si anak. Menurut psikolog Indri Savitri Mpsi, ada beberapa persiapan yang harus dimiliki orangtua angkat sebelum mengadopsi anak:
1. Mengadopsi anak harus kesepakatan dari suami-istri. Jangan keinginan salah satu pihak (suami saja atau istri saja). Karena, jika salah satu pihak tidak setuju, ketika anak rewel, pihak yang tidak setuju cenderung jengkel. Akibatnya anak akan dimarahi atau dipukul. Kondisi ini menyakiti si anak.
2. Perlu diketahui oleh calon ibu bahwa tidak semua perempuan memiliki insting motherhood. Oleh karena itu, sebelum mengangkat anak ada baiknya ‘mengasuh’ rasa keibuan. Salah satu caranya, sering berdekatan, mengasuh, dan bermain dengan anak-anak, misalkan keponakan atau anak tetangga. Diharapkan ketika mengangkat anak tidak kaku lagi karena rasa keibuan itu sudah muncul. Kini para psikolog dilibatkan sebagai saksi ahli di pengadilan bagi orangtua yang akan mengangkat anak. Psikolog itu melihat bagaimana kesiapan calon ayah dan calon ibu sebagai orangtua angkat.
3. Sebelum mengangkat anak selami dulu kondisi anak, terutama fisiknya. Alangkah baiknya jika anak diperiksakan ke dokter. Karena kita tidak mengetahui asal-usul si anak, bagaimana kondisi si ibu saat mengandung hingga melahirkan. Apalagi kalau anak itu lahir dari hubungan tidak jelas, khawatir ada upaya ingin menggugurkan. Hal ini sangat berpengaruh terhadap kesehatan anak.
4. Ada kalanya orang mengangkat anak berharap di masa tua ada yang mengasuh. Berharap boleh, tapi tidak bisa memaksakan. Semua itu tergantung dari perlakuan dan pola asuh yang diterapkan orangtua angkatnya. Bagaimana anak mau mengasuh hari tua orangtua, kalau orangtua angkatnya tidak pernah mengasuh si anak. Orangtua hanya membiayai segala kebutuhan anak, sedangkan perawatan diserahkan ke babysitter.
5. Anak adopsi sebagai ‘pemancing’, ini sangat menyedihkan. Keberadaan anak hanya sebagai pancingan untuk bisa hamil. Apalagi kalau hasil pancingannya berhasil dan perlakuan orangtua berbeda antara anak adopsi dengan anak kandung. Oleh karena itu, hindari niat mengadopsi anak sebagai pancingan. (Source: Republika 091108)
0 komentar:
Posting Komentar