Penjualan ponsel seken tak kalah marak ketimbang ponsel baru. Lihat saja, hampir disetiap konter di pusat-pusat perdagangan ponsel pasti menyediakan beraneka merek dan tipe. Bagi pedagang sendiri berjualan ponsel seken keutungannya pasti lebih banyak, setidaknya mengalahkan penjualan ponsel baru.
Soal kualitas memang agak sulit memilih mana yang benar-benar kondisinya masih bagus. Apalagi ponsel tersebut sudah lama beredar di pasaran. Nah, karena itulah ada beberapa kriteria yang bisa dijadikan patokan dalam menjual atau membeli ponsel. Apa saja itu?
Menjual Ponsel Seken
Menjual ponsel seken pasti berharap terjual dengan harga tingi. Paling tidak mendekati harga pasaran. Apabila kondisi ponsel masih dalam kondisi prima sebaiknya dijual ke pemakai langsung. Bisa teman, tetangga atau saudara. Keuntungannya:
- Harga jual bisa lebih tinggi
- Calon pembeli mudah percaya
- Menghindari kecurangan
Apabila harga pasaran ponsel yang akan anda jual adalah Rp. 1 juta, berarti kira-kira harga jual ke pedagang sekitar Rp. 800-850 ribu. Padahal kalau dijual ke pemakai setidaknya Rp. 950 ribu pun masih lumayan.
Nah, jika calon pembeli langsung tidak ada, baru pakai tawarkan ke pedagang. Anda juga harus menyiapkan jurus2 agar bisa menangkis tawaran yang terlalu murah. Apa saja itu?
- Siapkan kelengkapan seperti dus, buku, charger, dan piranti lainnya seperti kabel data, CD software, dll (jika ada). Kelengkapan ini akan menambah nilai jual ponsel anda. Makanya, simpan dus, buku, dll dengan apik.
- Tawarkan ke toko yang sama tempat anda membeli ponsel tsb. Penjual tsb pasti tahu riwayat ponsel yang akan anda jual tanpa harus menjelaskan lebih rinci.
- Lihat harga pasaran. Dengan begitu anda bisa menebak seberapa besar si pedagang akan mengambil untung.
- Untuk mendapat harga tertinggi, jangan langsung deal di satu toko. Cari toko pembanding lainnya paling sedikit tiga sampai lima toko.
- Tak ada salahnya menjual di toko-toko pinggir jalan. Biasanya mereka mengambil keuntungan yang lebih kecil sehingga berani membeli dengan harga sedikit mahal.
- Cari momen yang pas seperti saat ini ketika menjelang lebaran.
Membeli Ponsel Seken
Membeli ponsel seken akan lebih susah. Pasalnya, selain harga yang harus diperhatikan adalah kualitas ponselnya. Yang paling penting, jangan sampai “membeli kucing dalam karung”. Berikut beberapa saran untuk calon pembeli ponsel seken:
- Lihat referensi spesifikasi dan harga pasaran
- Sebisa mungkin pilih ponsel yang masih bergaransi resmi dan masih lengkap seperti dus, buku manual, software, kartu garansi dan CD software jika memang masih ada.
- Pilih ponsel yang masih ‘perawan’ (belum pernah diservis). Periksa dengan teliti sisi depan, belakang dan bagian dalam (belakang baterai) jangan sampai ada tanda2 kerusakan. Lihat kondisi segel, apakah ada tanda-tanda pernah dibongkar? Perhatikan warna baut, biasanya ponsel yang pernah utak-atik warna bautnya sedikit memudar.
- Bila sudah menemukan ponsel yang dimaksud, cek keasliannya mulai dari charger, baterai, headset dan lain sebagainya.
- Coba semua fiturnya, pastikan semuanya masih berfungsi seperti: kamera, bluetooth, radio fm, sinyal, charger
- Tanya daya tahan abterainya. Minimal masih bisa ebrtahan sampai dua hari standby
- Nah jika sudah sreg, silahkan nego. Jangan lupa minta garansi dari too paling tidak satu minggu.
Bijak Membeli Ponsel Baru
Selain pakaian, ponsel baru jadi incaran menjelang lebaran. Anda yang kepincut ingin mengganti ponsel, harus pintar-pintar mengatur bujet. Ada baiknya ikuti saran-saran berikut ini:
- Jangan tergiur fitur canggih namun tak sesuai dengan kebutuhan. Apalagi jika ponsel baru tersebut tidak lebih baik dari ponsel anda yang lama
- Mantapkan pilihan dan jangan menyimpang dari rencana untuk menghindari pembengkakan pengeluaran.
- Pastikan segel kardus masih rapat (belum terbuka), dan ponsel yang anda beli bergaransi resmi. Bukan barang black market.
- Periksa kelengkapan, dan sesuaikan dengan paket pembeliannya
- Periksa keabsahan barang. Lihat bagian belakang apakah sudah ada sertifikat dari dirjen postel.
- Gunakan jasa asuransi untuk mengkover kerusakan2 yang tidak dijamin oleh garansi resmi. Apalagi ponsel yang anda beli terhitung mahal. (Tabloid Pulsa Edisi 141 Thn VI)
0 komentar:
Posting Komentar