Labels

Jumat, Februari 20, 2009

Sulitkah Saling Memaafkan?

“Gue udah terlanjur sakit hati, seumur-umur gak bakal gue maafin. Apa sih maunya dia sampai mempermalukan gue seperti ini?” Wuih.. Ketika amarah memuncak, gak tanggung-tanggung ucapan yang keluar, lose control friends. Bagi yang pernah sakit hati sama teman mungkin kata-kata seperti itu pernah terlontarkan. Apalagi masalah yang memicu pertengkaran tersebut masalah yang lumayan riskan. Bilangnya ampe tujuh turunan gak bakal dimaafin atau sampai pintu kubur baru dimaafin. Kejam amat, terbuat dari apa tuh qalbu.

Memang tidak semua manusia yang bisa memaafkan kesalahan orang lain. Bayang-bayang kejahatan tersebut menambah blackspot pada qalbu. Sehingga menghasilkan cerminan dendam. Ibarat kaca nih, debunya udah tebal nih. Gak bisa lagi menampilkan bayangan yang indah sebagaimana adanya, buram.

Sudah menjadi sifat manusia, buila tersakiti amarah memuncak, dan bermacam tindakan negatif lagi merugikan akan muncul. Tak peduli, cara apapun dilakukan untuk membayar rasa sakit hati. Bahkan membunuh pun dianggap cara paling bisa mengobati rasa sakit hati.

Hendaknya bila perlakuan yang menyakitkan itu jangan kristalkan menjadi dendam. Emang sih, tidak mudah menerima. Anggaplah perlakuan tersebut sebagai bentuk kezaliman. Doa orang yang dizalimi mustajab, tentunya doa yang baik. Memohon kepada allah agar kezalimannya tidak merusak silahturrahmi. Maafkanlah, qalbu yang bersih senantiasa berlapang dada. Secara psikologis jika hati telah berisi dan tak ada dendam, maka hidup akan tenang. Dari Uqbah Bin Amir, dia berkata, “Rasulullah SAW, bersabda, “Wahai Uqbah, bagaimana jika kuberitahukan kepadamu tentang akhlak penghuni dunia dan akhirat yang paling utama? Hendaklah menyambung hubungan persaudaraan dengan orang yang memutuskan hubungan denganmu, hendaklah engkau memberi orang yang tidak mau memberimu dan maafkanlah orang yang telah menzalimu,” (Hr Ahmad, Al-Hakim, dan Al-Baghawy)

Begitu juga bagi yang pernah berbuat salah kepada teman, tidak ada salahnya meminta maaf. Tindakan hina seseorang bila ia meminta maaf atas kesalahannya. Dan ketika meminta maaf sekiranya ada perkataan dari orang yang dimintai maaf kurang berkenaan, terimalah dengan terbuka dan sabar. Jangan anggap cercaan tersebut bertujuan merendahkan harga dirimu. Hal yang manusiawi bila ia marah dan mengeluarkan itu, hanya emosi sesaat kok. Sadari kedatanganmu meminta maaf karena atas dasar sesama umat Nabi Muhammad bersaudara. Allah SWT berfirman, “Sesungguhnya orang-orang mukmin itu bersaudara, karena itu damaikanlah antara kedua saudaramu itu dan bertakwalah kepada Allah supaya kamu mendapat rahmat (Allah)” (Qs Al-Hujurat:10)

Minta maaf dan saling memaafkan tidaklah berat, bila keduanya saling terbuka, tidak dendam, dan masing-masing mau mengevaluasi diri. Yang meminta maaf dan yang memberi maaf sama-sama dimuliakan Allah. Percayalah, Allah yang maha atas segalanya tidak kikir memberi ampun pada hambanya yang bersalah. (P’mails Edisi 150 Tahun III)

0 komentar: